Sunday, December 29, 2019

Fakta Seputar Garuda Tauberes Yang Ternyata Terinspirasi Milenial

Ilustrasi Garuda Indonesia/Foto: Dok. Airbus

Jakarta - Belakangan publik ramai membicarakan cucu perjuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) yang berjulukan PT Garuda Tauberes Indonesia. Banyak yang menerka cucu perjuangan maskapai pelat merah itu hanya dibentuk asal-asalan karena namanya yang unik.

Ternyata, nama cucu perjuangan yang sempat menciptakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ngakak tersebut, punya kependekan yang bekerjsama menggambarkan bisnis perusahaan tersebut.

"Tauberes ini bekerjsama singkatan, T transportation, A airlines, U utilities, B beneficial, E effective, R reliable, E efficient, S itu safe. Jadi, Tauberes bekerjsama kita memanfaatkan transportasi menurut pesawat biar menciptakan orang lebih untung, efektif, efisien, terjaga dan aman," ujar Inisiator sekaligus Direktur Teknologi Garuda Tauberes Indonesia, Gisneo Pratala kepada detikcom, Selasa (17/12/2019).


Dia menambahkan, nama Tauberes juga Terinspirasi dari fatwa milenial yang senantiasa tertarik dengan hal-hal unik. Hal itu sebagaimana perusahaan rintisan lain menyerupai halnya Jalan Tikus, Males Banget, dan lainnya.

"Ini bekerjsama namanya aja, tapi konsep bener-bener mikir banget, alasannya ialah yang diri'in (mendirikan) milenial kita semangatnya bikin startup, startup kan namanya aneh ada Jalan Tikus, ada Males Banget, ada Gojek, jadi semangat yang diusung itu gimana caranya biar Tauberes dapat dikenal di masyarakat dengan nama yang unik lah," jelasnya.

Gisneo Pratala bilang, perusahaan tempatnya bekerja diisi oleh orang-orang milenial. Range umurnya sekitar 22 hingga 38 tahun.

"Jadi timnya Tauberes isinya milenial semua umurnya 22 tahun hingga umur 38 tahun, jadi itu range umurnya," katanya.

Dia menjelaskan, aset perusahaan ini kecil yakni sekitar Rp 2 miliar. Menurutnya, hal itu sebagaimana perusahaan rintisan yang tidak mengedepankan aset.

"Kalau misalkan perusahaan zaman dulu asetnya banyak hingga triliunan, ratusan triliun, kita penginnya bahkan tanpa aset. Kalau dapat asetnya Rp 0," katanya.

Garuda Tauberes diketahui punya 15 orang dalam tim kerjanya. Kemudian, lokasi kerjanya terdiri dari dua lokasi, yakni Jakarta dan Yogyakarta.

Dari segi sistem kerja cucu perjuangan sendiri, Gisneo Pratala menjelaskan bahwa Garuda Tauberes ialah perusahaan rintisan fasilitator logistik dan bukan perusahaan kurir. Namun punya tujuan untuk mengirim barang di hari yang sama atau same day.

"Bisnis model kita ini rigid, bener-bener besar lengan berkuasa di bisnis model alasannya ialah yang kita sasar fokus same day delivery, hari itu sampai," jelasnya.

Dia memaparkan, konsep bisnis Garuda Tauberes lahir mengingat banyaknya peluang bagi maskapai untuk mengangkut barang. Namun, kurir enggan mengirimkan barangnya melalui pesawat alasannya ialah beberapa hal.

Sebutnya, kurir yang ingin mengirim barang lewat pesawat harus menyetor modal (deposit) untuk masing-masing maskapai. Sehingga, pengeluaran kurir untuk mengirim barang melalui pesawat besar.

"Ternyata, ketika ini agen-agen katakan JNE jikalau mau ngirim pesawat, kan maskapai banyak banget, ketika mau ngirim pesawat mereka harus deposit ke setiap airline, ke Garuda deposit Rp 1 miliar katakanlah , Citilink Rp 1 miliar, di NAM Rp 1 miliar, Lion Rp 1 miliar jadi biro yang mengirim pakai pesawat ia harus sent Rp 5 miliar untuk punya deposit tiap maskapai, berarti gede banget biayanya," paparnya.

Bukan hanya itu, kurir atau biro pengiriman yang akan mengirim barang mesti memenuhi ketentuan beban biar dapat mengirim di hari yang sama.

"Masalah kedua untuk agen, setiap kali mereka mau mengirim barang same day, harus ada minimal kilogram, minimal kilogram itu 10 kg dan harganya minimal 10 kg," ujarnya.

Model bisnis Garuda Tauberes ialah menghubungkan maskapai dengan kurir atau biro menyerupai J&T. Gisneo menjelaskan, Tauberes akan mencari 'lambung pesawat' yang kosong untuk diisi oleh barang-barang.

Untuk mencari barang-barang ini, Garuda Tauberes juga menghubungi pihak kurir atau biro yang akan melaksanakan pengiriman barang. Sistem mengumpulkan kurir atau biro ini juga untuk mengatasi persyaratan duduk masalah deposit ke maskapai hingga ketentuan beban untuk pengiriman di hari yang sama.

"Tauberes bilang, dapat mulai kini jikalau kita kolaborasi nanti biro cukup bayar Rp 1 miliar, tidak bayar Rp 5 miliar dari pertama Rp 5 miliar. Dia cuma bayar Tauberes Rp 1 miliar. Ini yang menuntaskan ke pesawat, untuk 10 kg gimana? Gampang, kan Tauberes kolaborasi dengan banyak agen," ungkapnya.

Adapun laba cucu perjuangan Garuda ini diperoleh dari komisi maskapai dan kurir yang mengirim barang.

"Jadi Tauberes manfaatnya ambil komisi dari customer, ambil komisi airline, ambil komisi agen. Secara bisnis proses kayak gitu," ujarnya.

Simak Video "Sudah Tahu Apa Itu PT Garuda Tauberes Indonesia?"
[Gambas:Video 20detik]

Sumber detik.com

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.