Jakarta - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mendorong supaya Bank BRI membangun kompetensi Usaha mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam melaksanakan business matching, salah satunya melalui BRI Institute. Hal ini dilakukan supaya pelaku UMKM sanggup menyesuaikan diri terhadap dinamika dan tren pasar yang tengah berkembang.
"Kita mau BRI ini bukan hanya dari sisi kredit tapi training dan kurasi produk unggulan ke global market. Karena kita ingin Indonesia nanti 2-3 tahun ke depan makin banyak UMKM bermain di level global," ungkapnya di sela-sela penutupan BRIFFEST, di JCC Jakarta, Minggu (22/12/2019).
Menurut Kartika, ketika ini banyak tantangan yang harus dihadapi oleh setiap pelaku UMKM dalam menyebarkan bisnisnya. Salah satunya soal desain dan pengemasan yang terbaru mengikuti selera zaman.
"Tidak lagi memakai produk masa kemudian tetapi yang tren di dunia, menyerupai jewelry, furniture, fashion dan kuliner itu selera pasar bergerak terus, itu seringkali terlewat oleh kita alasannya yaitu kurang pengetahuan dan terlambat mengantisipasi pasar," ucapnya.
Maka dari itu, dirinya mengajak supaya setiap tahun pelaku UMKM binaan BRI terus menggali supaya peluang pasar internasional sanggup terbuka dengan lebar. Salah satunya dengan menghadirkan produk yang sedang tren di dunia.
"Kita bawa pengetahuan kita untuk membina, supaya pengusaha kita di Jepara, Malang, Jawa Timur sanggup memahami market yang bergerak di luar negeri dan selesai tahun kita akan business matching menyerupai ini supaya nanti marketnya siap. Sehingga kita jualan tidak lagi memakai produk masa kemudian tapi yang tren di dunia," jelasnya.
"Harapan kita nanti (dengan melaksanakan ini) dari sisi ekspor Indonesia meningkat, tapi juga dari sisi employment sanggup meng-create banyak lapangan kerja dan juga devisa," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank BRI Sunarso mengungkapkan selama gelaran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Export BRILian Preneur, Bank BRI telah berhasil memfasilitasi terjadinya transaksi bisnis sampai Rp 508 miliar. Hal itu jauh melebihi sasaran yang ditetapkan sebelumnya yakni senilai US$ 25 juta atau Rp 350 Miliar.
"Target kami bergotong-royong dua hari ini nggak muluk-muluk. Ada deal bisnis 25 juta dolar saja kita sudah senang. Tapi Alhamdulillah saya sanggup laporan hari ini total transaksi selama 3 hari ini Rp 508 miliar," ucapnya
Menurutnya, UMKM masih mempunyai peranan terhadap bantuan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Karena itu, segala duduk kasus yang dihadapi oleh UMKM harus segera diatasi sehingga memperlihatkan peluang ekonomi terbuka lebar bagi masyarakat.
"Kita tahu 98% perjuangan kita bentuknya UMKM, bantuan terhadap PDB 60%, bantuan terhadap peresapan tenaga kerja itu 97,22%. Sekarang ekspor kita dari UMKM itu 14%. Padahal porsi ekspor gres 41%, bayangkan porsi ekspor dua kali lipat, berapa tenaga kerja yang diserap," pungkasnya.
Simak Video "Teras BRI Kapal, Penjaga Kedaulatan Rupiah di Perbatasan"
[Gambas:Video 20detik]
Sumber detik.com
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.