Tuesday, December 31, 2019

Bisnis Karangan Bunga Perempuan Manis Ini Rambah Papua Sampai Malaysia

Foto: Kerajinan Karangan Bunga yang Tembus Ekspor ke Malaysia (Istimewa/Dok:Bloomster)

Jakarta - Dianisa Rizkika atau biasa disapa Ninis warga Jakarta Selatan dapat dikatakan gres 'kemarin sore' terjun ke bisnis kerajinan bunga kering. Namun siapa sangka, bisnis yang seumur jagung ini dapat menghasilkan omzet lumayan, jutaan rupiah.

Wanita anggun 25 tahun ini bercerita, membangun bisnis kerajinan bunga kering dengan nama Bloomster sekitar April 2018. Ia mengaku, awal mula terjun ke dunia bisnis sebab punya hobi menciptakan kerajinan, termasuk kerajinan bunga kering.

Awalnya, ia bergelut di bisnis ini dengan menjual karangan bunga kering (bouquet). Bunga-bunga itu ia datangkan dari pemasok untuk kemudian ia rangkai.
Sebagai tahap awal, ia bilang, karangan bunga itu ia jual di program wisuda daerah kuliahnya dulu, Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Jadi awalnya, saya memang anak teknik ITB, tapi saya memang hobi crafting. Kebetulan waktu ada wisuda ITB. Saya main ke wisuda ITB April 2018 sekalian mau lihat market di sana, ternyata dari bunga kering ada peluang usaha," katanya kepada detikcom, Jumat kemudian (27/12/2019).

Meyakini punya prospek yang cerah, Ninis pun mengatakan kerajinan tangannya ke teman-teman dekatnya. Perlahan, bisnisnya pun mulai memikat pelanggan.

Namun begitu, upaya Ninis membangun bisnis bukan tanpa tantangan. Sebenarnya, di masa awal ia belum dapat fokus terjun bisnis. Lantaran, Ninis harus membagi pikiran dan tenaganya sebab masih bekerja di sebuah perusahaan.
Inspirasi Bisnis Tembus Ekspor dari Wanita Cantik 25 Tahun IniFoto: Kerajinan Karangan Bunga yang Tembus Ekspor ke Malaysia (Istimewa/Dok:Bloomster)
Ninis mengaku, gres benar-benar fokus di tahun 2019 atau semenjak ia menikah.

"Awal 2019 masih belum fokus banget, sehabis saya resign, terus nikah alhasil saya fokus jualan online," ujarnya.

Perlahan tapi pasti, Ninis pun menyebarkan produk yang ia jual. Tidak hanya bouquet, namun ia juga menciptakan hiasan bunga kering yang dibingkai. Lalu, ia juga melayani hiasan bunga untuk seserahan dan mahar.

Ninis bilang, awal mula membangun perjuangan hanya dapat menjual sekitar 10 item per bulannya. Saat ini, ia dapat menjual hingga 25 item.
Inspirasi Bisnis Tembus Ekspor dari Wanita Cantik 25 Tahun IniFoto: Kerajinan Karangan Bunga yang Tembus Ekspor ke Malaysia (Istimewa/Dok:Bloomster)
Kerajinan bunga kering itu dijual dengan harga beragam, dari Rp 30 ribu hingga Rp 500 ribu untuk bouquet low budget, Rp 350 ribu hingga Rp 1,5 juta untuk bouquet ijab kabul atau prewedding. Serta, untuk bunga kering yang dibingkai (frame) Rp 170 ribu hingga Rp 250 ribu.

"Kalau untuk penghasilan kotor, Rp 4-6 juta ada, omzet," ujarnya.

Produk Ninis sendiri dapat dipesan melalui Instagram @bloomster.id. Ninis bilang, kendati masih baru, produk bunga keringnya sempat dipesan dari Malaysia.

"Malaysia pernah, dari Aceh hingga waktu itu terakhir Jayapura. Pengiriman luar negeri gres Malaysia doang," tutupnya.

Simak Video "Hadiri Perayaan Cap Go Meh, Sandi: Ini Bisa Ciptakan Peluang Usaha"
[Gambas:Video 20detik]
​​​Promosikan bisnis kamu, ​​​detik ini juga​​ di adsmart.detik.com

Sumber detik.com

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.