Tuesday, December 31, 2019

4 Sekawan Ini Raup Omzet Puluhan Juta Jualan Cincin Kayu

Foto: Dok. Holly Chopper

Jakarta - Punya wangsit untuk memulai usaha, maka segera realisasikan, meskipun Anda masih kuliah dan belum berpenghasilan. Seperti empat sekawan asal Bandung, Erlangga, Yessa, Yovan dan Reynaly.

Keempat orang itu tak ragu mendirikan bisnis meski masih duduk di dingklik kuliah yang mereka. Bisnis aksesoris mulai dari cincin dan kalung itu diberi nama Holly Chopper.

Erlangga menjelaskan, awalnya ia dan ketiga temannya itu memang sangat gemar menggunakan aksesoris kalung dan cincin. Kemudian mereka iseng untuk menciptakan aksesoris sendiri.

"Akhirnya terpikirkan untuk menciptakan cincin 3D handmade dan diukir," ungkapnya kepada detikcom ibarat ditulis Selasa (30/12/2019).

Pada 2015, keempat cowok itu mulai mendirikan Holly Chopper. Modal mereka terbatas, masing-masing hanya mengeluarkan uang Rp 500 ribu dari hasil menyisihkan uang saku mereka.

Berbekal modal Rp 2 juta, mereka mulai produksi beberapa model cincin 3D dengan kuantiti yang terbatas. Meski begitu mereka tetap pede menjalankan bisnisnya.

"Kami percaya justru dengan modal yang tidak banyak, kami selalu berpikir untuk efektif dan efisien dalam pengambilan keputusan," tambahnya.

Benar saja, semenjak awal didirikan bisnis Holly Chopper berjalan mulus. Apalagi ketika itu masih sangat jarang produk aksesoris cincin dan kalung yang terbuat dari kayu dan dibentuk 3D.

"Konsep bisnisnya dapat dibilang blue ocean, alasannya ialah kita benar-benar mencari pasar baru," terang Erlangga.

Holly ChopperHolly Chopper Foto: Dok. Holly Chopper


Meskipun ketika awal membangun, mereka harus mengeluarkan upaya keras untuk memperkenalkan produk tersebut. Mereka aktif memperkenalkan produk cincin dan kalung kayu ukir 3D lewat media umum ibarat Instagram ads dan Facebook ads.

Kerja keras mereka pun terbayarkan. Anak-anak muda mulai mengenal produknya. Penjualan Holly Chopper pun mulai dapat menutupi perputaran bisnis.

Kini sudah ada puluhan model cincin dan bandul kalung yang sudah diproduksi oleh Holly Chopper. Detail sampai modal kekinian menciptakan produk Holly Chopper diterima oleh kalangan muda.

Kayu yang dipakai berjenis kayu jati dan sonokeling. Satu hal yang menjadi keunggulan produk Holly Chopper ialah karena terbuat dari kayu yang semakin usang semakin keras.

Harga jualnya pun cukup terjangkau yakni mulai dari Rp 60 ribu sampai Rp 300 ribu, tergantung tingkat kerumitan. Kini per bulannya mereka dapat menjual ratusan pcs.

"Kalau omzet kini dapat belasan atau puluhan juta rupiah sih. Belum terlalu besar mas," ujarnya.

Meski begitu, mereka berempat pun sudah dapat menyebarkan jaringan penjualannya melalui offline. Erlangga dan ketiga temannya telah mendirikan Holly Chopper Galery and Coffee di Buah Batu, Bandung. Selain memamerkan produk Holly Chopper, kawasan itu juga asik untuk sekedar kongkow minum kopi.

Mereka berempat mulai nyaman dengan predikatnya sebagai pengusaha. Meskipun sampai ketika ini beberapa dari mereka masih menempuh pendidikan di akademi tinggi.

Ke depan, kata Erlangga, mereka menargetkan dapat menjual produk-produk Holly Chopper ke luar negeri. Target itu akan direalisasikan di 2019.

"Kedepannya sih pangsa pasar, kami bakal lebih fokus ke luar negeri. Sekarang memang sudah ada beberapa yang pembeli dari luar negeri tapi kitanya belum fokus berjualan di luar negeri," tutupnya.
​​​Promosikan bisnis kamu, ​​​detik ini juga​​ di adsmart.detik.com

Sumber detik.com

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.